Qurban Bukan Semata Karena Kekayaan

“Mohon maaf Bapak, benarkah ini rumah Bapak Waluyo (bukan nama sebenarnya)?” tanyaku untuk memastikan terlebih dahulu.

“Bukan! Maaf, Anda salah alamat!”

Ia menjawab dengan tegas dan seperti tidak berkenan dengan kehadiranku.

“Maaf, tetapi saya tadi mendapatkan sms dari Bapak Waluyo untuk datang ke alamat ini,” ucapku tenang sambil menyodorkan ponselku yang sedang menampilkan pesan dari Pak Waluyo.

 

Pagi itu ada panggilan masuk ke nomor telepon SOLOPEDULI. Suaranya terdengar lirih dan santun. Dia ingin meminta saya untuk menjemput dana untuk ibadah Kurbannya. Tak lupa alamat lengkap dia kirimkan juga melalui sms.

Aku yang melihat pesan berisi alamat tersebut tidak asing, karena alamat itu memang berada di jalan utama di Kota Solo. Segera aku pun meluncur ke lokasi untuk menjemput dana untuk Kurbannya.

 

Setelah menyodorkan ponsel yang berisi sms dari Pak Waluyo, orang itu pun berubah sikap.

“Waluyo itu bukan pemilik rumah ini, Mas. Beliau itu juga pembantu, sama seperti saya ini,” jawabnya sambil kemudian membukakan pintu gerbang lebih lebar dan mempersilakan aku untuk masuk.

“Silakan duduk, Mas. Saya panggilkan dulu ke dalam,” tambahnya.

Aku masih penasaran, seperti apa Bapak Waluyo yang akan aku temui ini.

Tak lama berselang, orang yang aku tunggu itu pun datang sambil membawa beberapa lembar uang seratus ribuan.

“Ini tabungan saya selama satu tahun, Mas. Saya mau berkurban 2 ekor kambing. Semoga SOLOPEDULI bisa menyalurkan hewan Kurban saya ke daerah yang lebih membutuhkan,” tuturnya sambil menyerahkan uang tersebut.

“Alhamdulillah, terima kasih, Bapak. Semoga ibadah Kurbannya diterima Allah Swt dan semoga semakin berkah untuk Bapak sekeluarga,” jawabku mendoakan sambil menyerahkan kwitansi pembayaran.

 

Ia pun kemudian bercerita bahwa sudah lebih dari 10 tahun bekerja sebagai pembantu di rumah tersebut. Alhamdulillah pemilik rumah sangat baik. Orang yang baik insya Allah akan dipertemukan dengan orang yang baik pula.

 

Semoga Allah berikan kemudahan untuk selalu berbuat baik dan menjadi orang baik yang dermawan. Karena untuk menjadi dermawan tidak harus menunggu kaya, dermawan bisa dimulai dari sekarang. Demikian juga ibadah Kurban, bukan semata karena kekayaan, tetapi bisa diupayakan dengan tabungan.

 

Klik Juga Berita Lainnya :

- SOFIYYAH, BUTUH 2 MILIAR UNTUK BIAYA PENGOBATAN 

WAKAF KLINIK GRATIS SOLOPEDULI

WAKAF TUNAI SMK GRATIS