Memaknai Hidup

Memaknai Hidup - Definisi hidup itu banyak sekali. Adakalanya kita bilang hidup itu indah, hidup itu simple, hidup itu aneh, hidup itu sulit, hidup itu penuh tantangan, hidup itu tidak pernah sempurna, hidup itu pendek, hidup itu bebas, hidup itu masalah, hidup itu kuat, hidup itu manis, hidup itu perjuangan,hidup itu kesempatan, hidup itu berkreasi, hidup itu berharga, hidup itu pengalaman, hidup itu berpetualang, hidup itu mimpi, hidup itu permainan dan seabrek definisi lainnya.

Nikmat hidup yang utama setelah nikmat iman islam yaitu nikmat Sehat. Sehat itu adalah karunia dan keberkahan hidup yang harus selalu kita syukuri. Dengan kondisi sehat kita bisa beribadah, kita bisa makan dengan enak, kita bisa beraktivitas menjemput rejeki yang sudah ditetapkan Allah.

Ketahuilah bahwa hidup yang kita jalani sekarang ini hanya sementara, karena itu lakukanlah apa yang harus kita lakukan untuk bisa hidup bermanfaat dan jalanilah sesuai dengan kehendak Allah. Jikalau Allah menghendaki kita sakit, ya itu memang sudah kehendak Allah.

Sakit itu ibarat sinyal dari Allah, pertanda Allah sangat sayang kepada kita. Hal utama yang harus kita lakukan adalah ikhlas. Ikhlas menerima rasa sakit itu. Jangan mengeluh karena dengan diberikan sakit, Allah akan menggugurkan dosa dosa kita. Allah beri sinyal kepada kita untuk bersegera bersimpuh, menegadah memohon ampunan kepadaNya. Dengan sakit Allah mengajarkan kita untuk Sabar.

Sabar memang sesuatu yang mudah di ucapkan tetapi harus dengan ekstra perjuangan.Karena sejatinya kesabaran itu melawan dan mengendalikan nafsu diri sendiri. versi kerennya aku vs diriku. Dalam kondisi sakit jangan pernah meninggalkan Shalat. Karena islam sudah memberikan kemudahan kemudahan dalam menjalankan ibadah shalat bagi orang sakit.

Musibah dan bencana apapun itu adalah bukti sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui terhadap semua yang dilaksanakan dan ditetapkan. Sebagaimana juga Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui terhadap semua syari’at dan semua yang diperintahkan. Allah menciptakan tanda-tanda apa saja yang dikehendakiNya, dan menetapkannya untuk menakut-nakuti hambaNya. Mengingatkan terhadap kewajiban mereka, yang merupakan hak Allah Azza wa Jalla. Mengingatkan mereka dari perbuatan syirik dan melanggar perintah serta melakukan yang dilarang.

Sebagaimana firman Allah.

"Dan tidaklah Kami memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti” (Al-Israa : 59)

FirmanNya

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu benar. Dan apakah Rabb-mu tidak cukup (bagi kamu), bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu” [Fushilat : 53]

Allah Aza wa Jalla berfirman.

“Katakanlah (Wahai Muhammad) : “Dia (Allah) Maha Berkuasa untuk mengirimkan adzab kepada kalian, dari atas kalian atau dari bawah kaki kalian, atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan), dan merasakan kepada sebagian kalian keganasan sebahagian yang lain” [Al-An’am : 65]

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” [Asy-Syuura : 30]

Marilah bersama sama kita bermuhasabah. Bersegera kembali ke jalanNya. Hukum menanam menuai itu berlaku. Apapun perbuatan yang kita tanam di dunia, kelak diakhirat kita akan menuai.

Wallahu 'Allam Bishawwab.

 

 

Sumber. Danik dutapeduli sragen