Bagaimana menyiasati penghasilan jika kita penghasilannya tidak menentu? Kadang sehari bisa dapat ratusan ribu rupiah, kadang hanya puluhan ribu rupiah, kadang tidak ada penghasilan.
Secara mendasar, konsep Charity- Debt-Investment-Consumption (CDIC) berlaku untuk semua situasi dan kondisi. Prioritas CDIC merupakan wadah untuk mengembangkan potensi spiritual, selain potensi ekonomi. Konsep CDIC berlaku pada kondisi sempit (kekurangan) dan lapang (berlimpah), juga pada saat susah maupun senang karena memprioritaskan untuk menafkahkan harta dalam keadaan lapang maupun sempit merupakan ciri orang yang bertakwa. Allah Swt berfirman, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (Q.S. Ali Imran: 133-134)
Jadi, bagi yang menerapkan prinsip CDIC, insya Allah akan mendapatkan peringkat takwa, dan dilengkapi dengan amalan kebaikan lainnya sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut.
Sisihkan Pendapatan untuk Berbagai Keperluan
Di saat lapang, sisihkan untuk prioritas sedekah, kemudian membayar tagihan, investasi, dan terakhir konsumsi. Menyisihkan pendapatan untuk investasi sangat dianjurkan bahkan telah diajarkan oleh Nabi Yusuf As, agar di kemudian hari, terutama di saat sempit, hasil investasi tersebut dapat dimanfaatkan. Proporsi konsumsi dan membayar tagihan 75%, sementara tabungan (termasuk dana darurat), asuransi dan investasi 25%. Usahakan selalu disiplin menyisihkan ketika keadaan sedang lapang, jika sulit memprediksi kapan keadaan menjadi sempit.
Hidup Secara Seimbang
Di saat sempit, seperti tidak mendapatkan apa pun dalam sehari, maka investasi atau dana darurat dapat dimanfaatkan. Namun, tidak pula dimanfaatkan secara berlebihan. Oleh karena Islam menganjurkan kita untuk memiliki hidup modest, menengah atau seimbang, tidak berlebihan dan tidak pula pelit.
Kelola Risiko
Jika telah diketahui bahwa selama ini ada tantangan tidak berpenghasilan, telaah waktu-waktu tersebut, kenali kapan hal tersebut bisa terjadi serta tanda-tanda waktu tersebut menjelang terjadi. Kemudian cari peluang produktif lain dengan kelebihan dan kompetensi yang dimiliki.
Sebagai contoh, selama ini hanya berusaha di satu tempat tertentu saja, yang di saat-saat tertentu memiliki tantangan tidak memperoleh pendapatan, maka perlu mencari tempat lain sebagai peluang memperoleh pendapatan. Pada akhirnya, akan melebarkan sayap dan memperluas usaha sehingga dapat berkembang. Lebih rinci lagi, misal, biasa berjualan online di marketplace A, maka perlu juga menawarkan produknya di marketplace B, dan seterusnya hingga beberapa marketplace menjadi tempat berjualan, tentu dengan mengukur kapasitas dan kompetensi.
Allah SWT Maha Penolong
Yakinlah Allah akan menolong hamba-Nya yang tidak pernah berhenti berusaha. Tentu sebagai manusia, lelah adalah hal wajar yang dialami setiap orang yang berusaha. Bahkan tidurnya orang yang lelah karena mencari rezeki yang halal dicatat oleh Allah sebagai penghapus dosa. Ada ikhtiar sebelum tawakal. Dengan demikian, konsep prioritas CDIC tetap berlaku pada situasi apa pun dan di manapun karena charity (infak) insya Allah akan mengundang keberkahan. Justru di saat sempit kita sangat perlu berkah dari Allah selain di saat lapang.
Penulis: Dr. Laily Dwi Arsyianti - Dosen IPB
Sumber: Majalah Hadila Edisi 177
Foto: pexels-gustavo fring