Idul adha insyaallah sebentar lagi. Gimana nih Sahabat Peduli, Sudah siap belum untuk masak-masak daging kambing dan sapi? Eits, tapi apakah kalian udah paham apa makna Idul adha itu? Apakah sekadar momen untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban dan ramai-ramai memasaknya? Atau, mungkin ada makna lain yang jauh lebih dalam? Iduladha adalah salah satu hari raya umat muslim, di mana pada hari tersebut kita memperingati peristiwa kurban. Lebih tepatnya, peristiwa yang dimaksud adalah ketika Nabi Ibrahim secara ikhlas menyembelih putranya, Nabi Ismail.
Sahabat peduli pasti sudah tidak asing dengan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tersebut, kan? Kalau sudah lupa, singkatnya begini. Suatu ketika Nabi Ibrahim mendapat wahyu dari Allah melalui mimpinya. Dalam mimpi tersebut ia diperintahkan untuk menyembelih anaknya sendiri. Tentu ini bukan hal yang mudah, apalagi Nabi Ismail adalah putra Nabi Ibrahim yang lahir setelah penantian panjang dirinya dengan sang istri, Siti Hajar.
Dalam kebimbangan tersebut, Nabi Ibrahim lantas menyampaikan perihal mimpi yang dialaminya kepada Nabi Ismail secara langsung. Saat itu, Nabi Ibrahim mendapatkan jawaban yang luar biasa dari sang putra. Nabi Ismail rela berkorban demi ketaatan pada perintah Allah. Akhirnya, Nabi Ibrahim pun ikhlas untuk menyembelih putranya. Nah, saat akan dilakukan penyembelihan, atas kuasa Allah, tubuh Nabi Ismail yang sudah siap disembelih digantikan dengan seekor sembelihan yang besar (ada yang menyebut kambing, ada yang menyebut domba). Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surah As-Saffat ayat 107-110. Peristiwa ini selanjutnya menjadi dasar perintah kurban setiap Iduladha yang diperingati setiap 10 Zulhijah, dilanjutkan hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.
Sementara itu, dalam khotbah salat Idul adha 1443 H/2022 M, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan keistimewaan 10 hari pertama di bulan Zulhijah dengan mengutip sebuah hadis. "Kata Nabi, tidak akan ditemukan dalam perputaran hari selama setahun, saat amal saleh dikerjakan di hari itu nilainya lebih tinggi di sisi Allah dan naik statusnya menjadi dicintai oleh Allah. Itulah 10 hari pertama di bulan Zulhijah," ujar UAH dikutip dari video YouTube Adi Hidayat Official (diunggah 9 Juli 2022). Sahabat bertanya, lanjut UAH, "Yaa Rasulullah, apakah jihad fii sabilillah tak mampu mengungguli itu?" Jawab Nabi, "Bahkan jihad fii sabilillah pun tak mampu mengungguli keutamaan di 10 hari pertama Zulhijah itu, kecuali seorang pejuang yang berjuang dengan jiwa dan hartanya sampai ia wafat kembali kepada Allah."
Sahabat peduli, begitu istimewanya awal Zulhijah itu, mestinya juga bisa kita manfaatkan untuk melakukan amal kebaikan sebanyak-banyaknya. Jika Nabi Ibrahim ikhlas mengorbankan putranya sebagai bentuk ketaatannya pada Allah, kita juga mesti bisa menanamkan rasa ikhlas di dalam hati. Misalnya, bersedekah secara ikhlas untuk mendapatkan ridha Allah, membantu orang tua atau siapa pun tanpa mengharap imbalan, dan sebagainya. Dengan hati ikhlas, kita akan mendapat banyak manfaat, seperti selalu merasa damai, dihindarkan dari sifat tercela, disukai orang lain, amal ibadah diterima Allah, mendapat pahala dari Allah, dan masih banyak hal-hal positif lainnya.
Sedangkan jika kita tidak melakukan sesuatu dengan ikhlas, kita akan merasa berat melakukan suatu hal tersebut, orang-orang juga tidak akan menyukai kita, bahkan dapat menimbulkan amarah Nah, bagaimana Sahabat peduli, Idul adha ternyata memiliki makna yang amat dalam dan luar biasa, kan? Bukan sekadar bagi-bagi maupun makan-makan daging walau itu juga termasuk di dalamnya. Yuk rayakan Idul adha ini dengan menjadi pribadi yang semakin ikhlas dalam melakukan berbagai kebaikan.
Oleh : adhila Rizqi Auliya SMPN 1 Sambirejo, Sragen
Sumber : Hadila Edisi 192
Foto : pexels alena darmel